Artikel ini ane copas dari forum Interisti Kaskus
(tanpa sumber yg jelas), namun menarik untuk dibaca. Semoga artikel yg PANJANG
ini dapat memperkaya kazanah ke INTERan kita. #Grazie #Izin Sticky
♦♦ TIPUAN
DE LAURENTIS.. ♦♦
Membeli pemain kunci yang disayangi pelatih incaran atau
pemain yang sangat ingin di datangkan pelatih incaran adalah bagian wajar dari
rayuan.
Dan kita melihat bagaimana gigihnya Inter ingin
mendatangkan Kwadwo Asamoah, Gokhan Inler, dan Mauricio Isla beberapa waktu
lalu. Sialnya, Inler justru berhasil didatangkan Napoli tahun 2011 dan
Asamoah-Isla dibeli secara comproprieta oleh Juventus pada 2012. Saat ini,
seiring gossip akan bergabungnya Walter Mazzari ke Inter, nama Inler dan Isla
mulai disebut sebagai calon pemain Inter. Bahka Pedulla, salah satu “intelijen”
berita calciomercato di Italia sempat melansir bahwa Moratti akan setuju
melepas gratis Guarin bila Napoli setuju melepas Inler.
Disini dapat kita lihat terjadinya hubungan antara kedatangan
pelatih dengan pembelian pemain, atau minimal upaya pembelian pemain. Inter
ternyata telah ingin mendatangkan Mazzari sejak tahun 2011 dengan berusaha
mendatangkan Inler. Kepiawaian Mazzari memainkan skema 3 bek membius Moratti.
Tentu bukan kebetulan pula karena Mazzari ternyata mempunyai skema bermain
nyaris sama dengan Jose Mourinho. Determinasi, pertahanan zonal ketat,
contropedi kilat, dan umpan pendek merapat nan indah. Sialnya, Aurelio de
Laurentis mencium bahwa ini adalah upaya Moratti ingin menarik Cavanni, Hamsik,
dan Maggio dalam sebuah paket pengganti rezim Mourinho. Tidak main-main bahwa
Moratti bahkan bersedia melepas uang lebih dari 50 juta euro ditambah Laurentis
dipersilakan memilih pemain manapun di Inter sebagai tambahan. Maka, ego
seorang taipan muncul. Laurentis berpura-pura membiarkan orang se-jujur Moratti
memakan umpan.
Merasa usahanya berhasil, Moratti dengan bantuan Leonardo
mulai mengumpulkan pemain-pemain kesayangan Mazzari. Maka munculah nama
Giampaolo Pazzini-Antonio Cassano sebagai kandidat pemain Inter. Bahkan,
pemain yang “cuma” seperti Pazzini saja dihargai 12 juta euro plus Biabiany
langsung didatangkan pada Januari 2011. Yuto Nagatomo adalah tipikal bek sayap
yang juga telah ditawar Napoli demi Mazzari. Namun Inter menang justru karena
factor Leonardo dan kedekatan dengan pihak Jepang. Marah karena semua strategi
bertahannya kalah, de Laurentis mengeluarkan pamungkas berupa mempersilakan
penjualan Cavanni-Hamsik dengan harga diatas 50 juta euro kepada Madrid, Chelsea,
M. City. Tawaran dari klub-klub besar memang masuk. Tapi de Laurentis dari awal
mmang hanya berupaya menunda waktu. Terkejut semuanya ketika Cavanni, Hamsik,
dan Mazzari menandatangani perpanjangan kontrak yang mengangkat harga jual
keuda pemain itu hingga diatas 40 juta euro masing-masing. Tapi kenapa juga
Mazzari?
Tertipu de Laurentis di menit terakhir merusak semua
rencana Moratti. 90% rencana telah berjalan hingga tinggal pembelian
Cavanni-Hamsik-Mazzari. Bahkan Cavanni sempat melepas sinyal bahwa bila
pindah ke klub lain di Serie A, tidak Milan, tidak Juventus, hanya Inter tujuan
Cavanni. Limbung dengan keadaan dan scenario tim yang telah disusun rapi, Inter
akhirnya memilih Gian Piero Gasperini, sesama pemegang skema 3 bek. Bahkan
Inter melepas Cassano yang akan disandingkan dengan Pazzini. Inter berharap,
musim 2012 de Laurentis akan berubah pikiran sambil membiasakan pola 3 bek.
Ternyata justru kekacauan yang terjadi karena wibawa GPG tidak bisa mengatasi
wibawa tim yang baru saja memenangi treble. GPG akhirnya dipecat. Masuknya
Claudio Ranieri sedikit menstabilkan tim dengan sebuah wibawa pelatih kawakan.
Semua berasa santai, kemenangan streak diraih. Lalu muncul permintaan dari
Moratti agar Ranieri membiasakan pola 3 bek.
Terkejut dengan permintaan ini, bahwa ternyata Ranieri
hanya akan menjadi pelatih sementara. Dengan professional, Ranieri menjawab
tidak bisa membiasakan 3 bek, tapi bisa membiasakan lini tengah. Maka
dimulailah pecobaan-percobaan di lapangan. Inter membayar mahal dengan lupa
menang. Ranieri memang tidak menyebut ini sebagai alasan dipecat kecuali sebuah
kalimat “can't seem to get on board the right train...” “sepertinya tidak bisa
naik kereta dengan benar..”.
Rezim Ranieri berlalu, rezim Andrea Stramaccioni tiba
pada tanggal 26 Maret 2012. Dan semua kaget ketika Strama yang terbiasa dengan
pola 4 bek, memakai 3 bek. Namun semua tertutupi dengan berita kejeniusan
Strama. Dan kemenangan-kemenangan beruntun itu. Awal musim 2012-2013, Inter
menawar Isla, Kwadwo, Zuniga, Maggio sekaligus. Ini adalah sebuah sinyal bagi
Mazzari dan de Laurentis bahwa Inter tidak lupa. Namun kali ini de Laurentis
dengan enteng berkata “kami bermain di UCL dan akan berusaha menuju fase
terjauh tanpa halangan berarti.” Halangan berarti dalam hal ini bukan Inter,
tetapi Juventus. Ya, Juventus mencium strategi Inter dan berniat menipu Napoli.
Inter yang telah membaca gejala yang sama dengan musim sebelumnya, dengan cepat
mengangkat Strama sebagai pelatih Inter, tetapi tetap menawar Kwadwo dan Isla.
Juventus lalu dengan sigap menyelesaikan comproprieta Kwadwo-Isla dengan mahal.
Kwadwo sendiri dibayar 9 juta euro untuk setengahnya. Namun Inter justru
tertawa karena kemudian Juventus masuk perangkap Napoli. Di menit akhir
mercato, Cavanni-Hamsik tidak dijual. Isla hanya bermain 11 kali musim
2012-2013.
Merasa putus asa, Inter menukar Pazzini dengan Cassano.
Terlebih ketika de Laurentis lebih memilih menjual Lavezzi ke PSG walaupun
tawaran Inter lebih besar dari 30 juta euro, plus Obi. Sebegitu kecewanya
hingga Ausilio hanya bisa berkata “We'd like to buy all the best players in the
world, but if they are too expensive or aren't for sale it becomes difficult ‘
“kami berniat membeli pemain terbaik yang kami bisa, tapi bila pemain itu tidak
berniat dijual kepada kami, maka semua akan jadi rumit.” . Untungnya, Inter
berhasil mendapatkan Palacio yang gemilang.
Mungkin, keberuntungan itu akhirnya tiba ketika de
Laurentis sendiri yang membakar rumahnya. Ya, menang dengan angka 3-1 di
Napoli, saat leg 2 di Stamford Bridge, de Laurentis meminta Mazzari bermain menyerang
saat Chelsea sepertinya kewalahan menembus benteng Napoli. De Laurentis bahkan
secara spesifik menelepon asisten Mazzari saat babak pertama masih berjalan.
Kali ini, diluar kebiasaan, Mazzari mengikuti kemauan de Laurentis. Chelsea 4-1
Napoli. De Laurentis melanjutkan pembakaran rumah itu dengan mengatakan “tidak
bisa menyerang dengan benar, wahai pelatih intermedio?” Intermedio berarti
menegah. Dan Mazzari memutuskan tidak memperpanjang kontraknya lagi. 19 Mei
2013, Mazzari resmi menganggur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar