3 Juni 2013

Bubarnya FDL Milan dan empati dari BoysSAN

Pada tanggal 22/10/05, saat dalam perjalanan ke Lecce, para Ultras Juve secara tidak sengaja meninggalkan tas yang akhirnya mengubah sejarah Ultras Italy. Dalam tas tersebut terdapat 2 banner Viking Juve, salah satu kelompok Ultras tertua di Juventus.



Sialnya, tas tersebut di temukan dan diberikan kepada Milanisti yang langsung diteruskan kepada Fossa Dei Leoni.


Fossa Dei Leoni merupakan Leader Ultras Milan dan tertua di Italy. Melanggar kode etik Ultras, karena FDL Milan membentangkan banner Viking Juve yang didapat bukan dari cara open fight. 


Kode etik ultras, banner lawan hanya bisa ditampilkan jika direbut dengan cara open fight. Melihat hal tersebut, Viking Juve menghubungi capo Curva Sud & memberi waktu 3 hari untuk mengembalikan 2 banner Viking. 


Tapi tidak ada reaksi dari Curva Sud Milan, dan para Ultras Juve pun bertindak. Mereka mencegat FDL di Eindhoven setelah partai PSV – Milan. Dan Viking Juve berhasil merebut banner FDL.


Setelah kejadian tersebut FDL akhirnya melanggar lagi kode etik Ultras untuk ke2x setelah meminta bantuan DIGOS (Special Force of Police). Kode Etik Ultras, A.C.A.B (All Cops Are Bastards), haram hukumnya meminta bantuan pihak kepolisian. FDL meminta bantuan DIGOS untuk mengambil banner mereka yang direbut Viking Juve. Memalukan..2 kode etik dilanggar, masalah Internal di Curva Sud, dan tekanan oleh kelompok Ultras di Italy, seminggu kemudian FDL menyatakan BUBAR. FDL melepas banner mereka dan menggantinya dengan Curva Sud Milano. Italy kehilangan kelompok Ultras tertua dan hebat. 


Kelompok Ultras di Italy berempati dengan bubarnya FDL antara lain Ultras Fiorentina. 

Dan yang TIDAK PERNAH anda tau, "Partner In Crime" FDL, BoysSAN turut berempati.


"Kami turut menyesal atas kerugian ini, kelompok ultras yang bersejarah di dunia" CN69 fo FDL. Sejak saat itu, Curva Sud Milan disebut kehilangan harga diri oleh kelompok Ultras di Italy.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar